Selasa, 19 Agustus 2014

Budaya Karawang

KEBUDAYAAN KARAWANG
Jawa Barat yang terkenal dengan budaya sunda, budaya sunda terasa kental sekali melekat pada masyarakat jawa barat mulai dari bahasa yang unik , tarian jaipongnya yang sudah terkenal dan wayang goleknya yang juga unik dan mengagumkan. Ini beberapa contoh gambar kebudayaan Jawa Barat.

Tari Jaipong
Jaipong merupankan sebuah genre senitari yang lahir dari kreativitas seorang seniman sunda asal Bandung, yang bernama Gugum Gumbira. Tari jaipong memiliki ciri khas tersendri seperti keceriaan, humoris, erotis, semangat, spontanitas dan kesederhanaan(alami dan apa adanya). Hal itu tercermin dalam pola penyajiannya seperti di Bandung tarian yang di beri pola yaitu Ibing pola dan yang tidak memakai pola yaitu Ibining saka seperti tari jaipong di daerah Subang dan Karawang. Istilah ini dapat kita temui pada jaipong gaya kaleran, terutama di daerah Subang.
Kabupaten Karawang, atau Keregenan Karawang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah karawang. Karawang pada mulanya merupakan sebuah kota budaya yang memiliki banyak keunikan Seni, salah satunya adalah tari jaipong. Jaipongan yang merupakan Tarian khas Budaya Sunda sangat kental mempengaruhi budaya Karawang, dimana hampir dalam setiap kegiatan upacara hajatan atau ceremonial, Tari Jaipong selalu hadir untuk memeriahkan suasana. orang-orang mengatakan bahwa tari jaipong itu adalah tarian pemikat laki-laki, dan menguras habis harta pria hidung belang. Cerita itu belum jelas kan kebenarannya dari mitos ini muncullah istilah “Goyang Karawang”

Pantai Tanjung Baru




Pantai Tanjung Baru terletak di ujung Utara Karawang di sebelah Timur, pantai ini tidak jauh berbeda dengan pantai lain yang berada di Kab. Karawang, Lokasi Pantai Tanjung Baru terletak pada teluk di semenanjung antara Kab. Subang dan Kab. Karawang. Di kawasan pantai ini sudah tersedia Warung Makan Tradisional yang menyajikan Menu Ikan Bakar yang bisa dijumpai di disepanjang pantai, tersedia juga sebuah Panggung Hiburan, Pasar Tradisional serta Penginapan dengan fasilitas yang sederhana, tersedia juga penyewaan perahu tradisional dan juga sarana bilas air bersih setelah Anda merasa puas berenang di laut.

Lokasi Pantai Tanjung Baru di Kecamatan Cilamaya sekitar 45 km dari Ibu Kota Kab. Karawang.
sumber : http://tourandtraveljkt12.blogspot.com/2013/10/kabupaten-karawang-muhammad-akmal.html


Makanan Khas Karawang

Gonjing merupakan makanan tradisional yang terbuat dari tepung beras dan kelapa. Lezat dimakan dengan ditaburi gula putih atau enak juga dengan saos. Yang pasti penganan atau jajanan khas nusantara ini dari segi rasa tidak kalah dengan jajanan modern seperti donat. Secara kesehatan, bahan alami yang dipakai tanpa bahan pengawet membuat kesehatannya terjaga.
Makanan ini, di Karawang disebut Gonjing, di Jakarta Kue Pancong, begitupun di Medan, sedangkan di Bandung dikenal dengan nama Bandros. Perbedaan nama ini merupakan hal yang biasa diberbagai daerah. Selain perbedaan nama, gonjing pun biasanya dijual dengan dua cara, pertama dijajakan dalam bentuk yang sudah dibuat sebelumnya atau yang kedua bisa juga dimasak langsung dan dimakan selagi hangat. Untuk yang kedua, biasanya gonjing dijual secara berkeliling dengan gerobak yang ditanggung ataupun didorong. Harganya? tentunya terjangkau, berkisar antara 5oo rupiah hingga seribu rupiah. Biasanya Gonjing dijual secara berkeliling.

Sumber : http://evasepsiliasari.blogspot.com/2013/05/makanan-khas-karawang-dijamin-penasaran.html



Ciri Khas Budaya Masyarakat Karawang dan Karakter Masyarakat Serta Kehidupan Sosialnya
Masyarakat Karawang-Jawa Barat yang terkenal dengan sebutan Kota Padi.  Warga Karawang yang dominan menggantungkan hidupnya pada pertanian. Setiap musim panen di Karawang selalu identik dengan hajatan atau bahasa Karawangnya “kariaan”,baik khitanan atau pernikahan. Hal ini sudah menjadi salah satu kebiasaan ( budaya ) masyarakat Karawang. Alasannya jika mengadakan sebuah hajatan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan biaya itu ada di saat musim panen tiba.
Selain factor panen, masyarakat Karawang juga masih percaya dengan perhitungan penanggalan Jawa. Umumnya bulan-bulan saat panen itu sesuai perhitungan di penanggalan Jawa dinilai secara tradisi baik untuk mengadakan hajatan.
Ada juga tradisi lain masyarakat Karawang yang tinggal di dekat laut, yang dominan warganya berpropesi sebagai nelayan. Ruwat laut atau pesta laut merupakan tradisi tahunan masyarakat nelayan, di pantai utara Pasir Putih, Desa Suka Jaya Kecamatan Cilamaya Wetan Karawang, Jawa Barat. Puncak acara pesta laut, ditandai dengan pelepasan kepala kerbau, dan sesaji untuk dilarung di laut lepas.
Acara diawali dengan doa dari tokoh agama, di depan andong yang berisi sesaji dan kepala kerbau, serta air kembang berbagai rupa. Usai berdoa, para nelayan berebut air kembang, untuk disiramkan pada perahu mereka. Selanjutnya, kepala kerbau dan sesaji, di dinaikan ke atas perahu untuk dilarung.
Menggunakan perahu-perahu motor, para nelayan kemudian dengan antusias mengiringi perahu pembawa sesaji, hingga menambah semarak suasana pesta laut. Dengan pesta laut yang dilaksanakan tiap tahun ini, para nelayan berharap hasil usaha mereka dari tangkapan ikan, akan semakin baik.Selain menggelar larung kepala kerbau, dalam pesta laut tahun ini, masyarakat nelayan pasir putih karawang, juga dihibur dengan kesenian tradisional, wayang golek.              
Dilihat dari dua kebiasaan (budaya) masyarakat Karawang sudah jelas, bahwa karakter masyarakat karawang itu masih melekat dengan tradisi. Sehingga dari setiap generasi ke generasi akan terus dilakukan selama mereka masih percaya dengan tradisi seperti itu. Dari kebudayaan masyarakat Karawang itu ada nilai positif, yaitu akan mempererat kekerabatan antar masyarakat Karawang dan melestarikan budaya yang sudah ada sehingga dapat diperkenalkan dari generasi ke generasi.

Sumber:http://sherraadiantys.blogspot.com/2011/12/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar